Bukan Fiksi Ilmiah, Pengembang Ini Hadirkan Rumah Pintar Berbasis AI
Di tengah hiruk pikuk kehidupan perkotaan, rumah ideal bagi generasi muda bukan lagi soal luas bangunan, melainkan kecerdasan fungsionalnya. Data menunjukkan pergeseran dramatis bahwa rumah pintar (smart home) telah melepaskan labelnya sebagai barang mewah, dan kini bertransformasi menjadi kebutuhan dasar bagi pasangan muda yang mendambakan efisiensi dan kepraktisan.
Laporan dari We Are Social mencatat bahwa penetrasi smart home di Indonesia pada tahun 2024 sudah menyentuh 9,58 juta rumah tangga, melonjak 15 persen dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini bukan kebetulan, melainkan hasil langsung dari lonjakan adopsi internet dan perangkat Internet of Things (IoT).Namun, inovasi terbesar bukan sekadar mengontrol lampu dari ponsel. Revolusi selanjutnya adalah integrasi Kecerdasan Buatan (AI).
Dari Automasi Sederhana ke Asisten Pribadi
Selama ini, smart home seringkali identik dengan automasi yang kaku yakni Anda menyetel waktu, dan perangkat menyala. Konsep itu kini berevolusi. Di tengah potensi pasar AI Indonesia yang diperkirakan mencapai 2,76 miliar dolar AS pada 2026, sektor properti mulai menangkap peluang untuk menciptakan hunian yang benar-benar cerdas. Sebuah terobosan datang dari Greenpark Group yang memperkenalkan konsep “Home with AI”.
Ini bukan sekadar konsep, melainkan filosofi yang bertujuan menjembatani teknologi tinggi dengan kehangatan kehidupan sehari-hari. Menurut CEO Greenpark Group konsep ini adalah tentang menciptakan hunian yang memahami penghuninya. “Kuncinya ada pada AI-Inspired Automation, sebuah sistem cerdas yang mampu belajar dan bekerja otomatis berdasarkan rutinitas penghuni,” ujar nya kepada Kompas.com, Senin (20/10/2025).
Apa bedanya dengan smart home biasa? Setelah penyesuaian awal melalui aplikasi, rumah Anda tidak lagi menunggu perintah. Ia menjadi proaktif. Tirai terbuka perlahan, diikuti dengan nyala lampu pada tingkat yang ideal, semua disesuaikan dengan pola bangun Anda, bukan jam yang mati. Sensor gerak dan cahaya memastikan listrik tidak terbuang sia-sia di ruangan kosong, secara otomatis mematikan perangkat yang tidak digunakan, menghasilkan efisiensi energi yang signifikan.Rumah mengaktifkan mode keamanan secara mandiri, mengunci diri, dan meredupkan pencahayaan saat Anda bersiap istirahat.
Keseimbangan
Rumah bertindak bukan hanya sebagai tempat tinggal, tetapi sebagai asisten pribadi yang intuitif dan adaptif, sebuah mimpi yang sangat diidamkan oleh generasi sandwich yang selalu tertekan oleh waktu.
Keseimbangan Keunggulan dari konsep “Home with AI” yang realistis adalah kemampuannya untuk menawarkan kenyamanan futuristik tanpa harus menembus batas harga yang sangat tinggi. Teknologi ini kini terjangkau, menjadikannya solusi ideal bagi pasangan muda yang baru memulai. Integrasi perintah suara (voice command) melalui perangkat seperti Google Nest semakin menyederhanakan interaksi.
Pasangan muda bisa mendapatkan keseimbangan yang ideal: kenyamanan maksimal, efisiensi operasional, dan pengurangan biaya energi, faktor krusial dalam mengelola keuangan rumah tangga baru.
Di Jabodetabek, komitmen untuk menghadirkan hunian cerdas yang realistis ini terlihat jelas dengan rencana ekspansi. Setidaknya tujuh proyek unggulan, seperti Le Hauz Limo, Vertihauz Cibubur, dan The Hauz Jagakarsa, telah disiapkan hingga tahun 2026, yang seluruhnya mengusung desain modern dan sistem Home with AI terintegrasi.